Beranda > Berita Terbaru
Penyuluhan dan Pembinaan Narkotika dan Anti Tawuran Oleh Kepolisian Beserta Pencegaahn Virus Covid-19 Oleh Puskesmas
Penulis : Admin SMP Negeri 24 Tangerang - 13 Juli 2022
Beranda > Berita Terbaru
Penyuluhan dan Pembinaan Narkotika dan Anti Tawuran Oleh Kepolisian Beserta Pencegaahn Virus Covid-19 Oleh Puskesmas
Penulis : Admin SMP Negeri 24 Tangerang - 13 Juli 2022
Foto : Admin SMP N 24 Tangerang
Kepolisian memiliki program pembinaan terhadap pelajar. Mulai dari penyuluhan bahaya dan penyalahgunaan narkoba, serta pencegahan kenakalan remaja agar terhindar dari segala bentuk tindakan kriminal.
Program yang menyentuh langsung kepada pelajar yakni mendatangkan Kapolsek di tiap suatu wilayah sekolah untuk menjadi pembina upacara. Ya, upacaranya di sekolah dan disaksikan pelajar serta guru. Adanya deklarasi pelajar antitawuran ini, merupakan bukti kalangan pelajar siap menjaga situasi Bandung tetap kondusif.
Langkah pencegahan agar tawuran tak berlangsung di Kota Tangerang anggota polisi melakukan pengamanana terbuka dan tertutup. Serta melakukan patroli guna mengantisipasi indikasi pelajar hendak tawuran. Dalam waktu dekat, pihak kepolisian pun akan mengundang perwakilan pelajar untuk serupa mendeklarasikan antitawuran.
Selain Pihak Kepolisian, Puskesmas pun ikut mengadakan pembinaan di SMP Negeri 24 Tangerang.
Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner.
Sekolah adalah tatanan masyarakat dimana siswa dan semua pihak di sekolah menjadi satu kesatuan sabagai suatu komunitas yang perlu dibina dari segi kesehatan. Semua anggotanya (dalam sekolah) harus memikirkan derajat kesehatan yang baik, tapi yang penting adalah adanya agen perubahan
Dalam mengimplementasikan pendidikan kesehatan di UKS, dapat mendirikan model indikator sekolah sehat seperti indikator fisik, antara lain; 1) Jumlah murid dengan status gizi normal, 2) Memiliki sarana air bersih yang memadai dan jamban yang saniternya mencukupi, 3) Memiliki sarana cuci tangan dan tempat sampah yang mencukupi, 4) Melakukan CTPS, 5) Sarapan/makan siang dan sikat gigi bersama, 6) Melakukan aktivitas fisik secara teratur, 7) Melakukan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala.
Selain itu ada indikator mental yang meliputi; 1) Memberikan pendidikan keterampilan hidup sehat (kompetensi psikososial) di sekolah dan di masyarakat, 2) Wilayah KTR (Kawasan Tanpa Rokok), 3) Wilayah KTN (Kawasan Tanpa Narkoba), 4) Wilayah KTK (Kawasan Tanpa Kekerasan), 5) Mempunyai kader kesehatan sekolah/dokter kecil yang jumlahnya cukup, dan 6) Angka ketidakhadiran karena sakit yang rendah.
Upaya pendidikan kesehatan dapat dilakukan dengan cara apapun dengan target memberikan pemahaman dan menerapkan pola hidup sehat. SMP N 24 Tangerang misalnya, dalam menanamkan pendidikan kesehatan dilakukan dengan mengubah paradigma.
Ida Bagus salah seorang perwakilan sekolah SDN 3 Banjar Jawa mengatakan pihaknya telah mengubah paradigma sekolah dari yang sebelumnya fokus pada akademik menjadi fokus pada menjamin pemenuhan hak siswa di sekolah termasuk soal kesehatan.